Cerpen anak: Usop dan Yasop

Apa kabar pembaca setia blog tolongtangtugas.?

Cerpen memang memiliki banyak genre. Seperti cerpen dewasa, cerpen cinta, dan cerpen anak. Semua menarik untuk dibaca dan membuat pembacanya terhibur.

Malam ini kak Rasyid akan share cerpen anak berjudul Usop dan Yasop. Semoga cerpen anak ini bisa menghibur kalian. khusus adik-adik yang suka membaca cerpen di rumah.

Berikut cerita lengkap cerpennya.!


Usop dan Yasop

Cerpen anak usop dan yasop
tolongtangtugas.web.id

Pagi ini begitu cerah. Matahari bersinar begitu terang daru timur. nampaknya ini akan menajdi hari yang bai untuk memancing.

Usop dan Yasop adalah dua sahabat yang suka memancing. Keduanya sering memancing bersama di sungai di dekat kampung Situwelas. Sungainya memiliki aliran air yang jernih dan lumayan dalam. Sungai itu juga terkenal dengan dengan ikan-ikannnya yang beraneka ragam. Nila, Salmon, Gabus dan ikan-ikan lain banyak ditemui di saat air sungai menyusut.

Hari itu keduanya sangat senang. Usop dan Yasop akan pergi memancing. Mereka bersiap menyiapkan alat-alat pancingnya. Mereka juga menyiapkan cacing tanah sebagai umpan saat memancing nanti.

"Sop, pancingmu ada kan," tanya Yasop.

"Ada donk," saut Usop.

"Sepertinya memang umpan pancingnya saja yang belum siap. Ayo kita cari dulu", lanjut Yasop.

Mereka biasanya mencari cacing tanah di petak sawah milik orang tuanya, yang kebetulan memang berdekatan. Saat semua sudah siap, mereka berangkat menuju sungai.

Diperjalanan ke tempat memancing, mereka bercanda ria. Usop dan Yasop saling melempar kata candaan satu sama lain untuk menghapus lelah di perjalanan.

"Yas, rambutmu itu kok tidak lurus. Kamu makan mie ya?" tanya Usop.

"Hahaha, ada-ada saja kamu Sop. Dikira dengan makan mie, rambut bisa langsung kriting ya?" jawab Yasop.

"Bisa saja. Kan mie itu kriting-ktiting mirip rambut kamu, hahaha".

Yasop waktu itu sedikit tersinggung pada candaan Usop. Yasop kemudian mengambil sebuah ranting kayu kering. Ia menancapkan ranting itu tepat di jalan tadi Usup membuatnya sedikit tersinggung.

Usop sebenarnya penasaran melihat temannya manancapkan ranting dijalan. Aneh menurut Usop. Namun, ia tidak menanyakan hal itu.

Setelah melalui perjalanan setengah jam dari rumah, mereka pun sampai di sungai yang dituju. Air sungainya nampak tidak begitu besar saat itu. Mereka bisa melihat ikan-ikan akan dipancing.

"Waaah, sepertinya kita akan mendapat banyak ikan hari ini!" kata Yasop.

"Aku sudah tidak sabar nih ingin cepat mancing," balas Usop.

"Aku juga," sambung Yasop.

Merekapun mulai memancing. Tak butuh waktu lama, ikan-ikan yang cukup besar sudah mereka dapatkan. Hari itu mujur buat mereka. Air sungai yang tidak begitu besar membuatnya mudah menruh umpan pancing di lokasi ikan berkumpul.

Sekitar 10 ekor ikan mereka dapat dalam 1 jam memancing. Suasana mancing saat itu begitu seru sekali. Begitu umpan dipasang di kail pancing, tinggal taruk umapnnya di daerah ikan-ikan berkumpul. Seeett, joran diangkat saat mendapat sentakan dari ikan yang makan umpannya. Jika waktu angkat joran pancing pas, ikan pun bisa diangkat ke darat.
Intinya, hari itu pengalaman mancing yang seru buat keduanya. Mereka memancing sekitar 3 jam lamanya.

Setelah puas memancing, mereka berencana memasak ikan tangkapannya di rumah. Biasanya ibu Yasop memang suka memasakkan ikan tangkapan pancing keduanya. Mereka sudah sering makan ikan pancingan bersama.

Berbeda dari biasanya, sehabis mancing Usop dan Yasop langsung pulang. Kali ini mereka memutuskan untuk mandi di sungai. Yasop memang kurang jago berenang. Berbeda dengan usop yang memang terlihat mahir dalam urusan berenang.

Kisah seru memancing waktu itu berubah saat Yasop hampir tenggelam. Beruntung Usop sigap menolong teman baiknnya. Usop langsung menggapai tangan Yasop yang melambai-lambai di atas air. Yasop nampak tegang dan pucat karena hampir tenggelam. 

Setelah peristiwa hampir tenggelamnya Yasop, ia mengambil sebuah ranting pohon yang masih hidup. Ia menancapkannya di tebing sungai tempatnya hampir tenggelam. Usop yang melihat temannya melakukan hal yang membuatnya bertanya lagi.

"Tadi ranting kering yang dia tancapkan di pinggir jalan, sekarang ranting pohon yang hidup dia tancapkan. Maksudnya apa?" gumam Usop dalam hati. 

Usop ingin tahu, apa maksud kedua ranting yang ditancapkan teman baiknya.

"Yus, di jalan ke sungai tadi, kamu menancapkan ranting pohon kering. Sekarang kamu menancapkan ranting pohon yang masih hidup di sungai ini. Itu maksudnya apa?," tanya usop.

Yasop menjawab pertanyaan sahabatnya. "Ranting pohon kering yang kutancapkan di jalan tadi adalah perasaanku yang sedikit tersinggung dengan candaanmu pada rambutku. Sedangkan ranting hidup ini adalah lambang sahabat baikku yang sudah menyelamatkan hidupku."

Mendengar jawaban Yasop, Usop pun terharu. Dia baru memahami bahwa ranting kering itu adalah lambang sakit perasaan sahabat yang diejek. Dan ranting hidup itu adalah bentuk perasaan hidup sahabat sejati, saling menolong.

Selesai

Itulah kisah cerpen anak pada kesempatan ini. Semoga kalian bisa mengamil pesan moral dalam cerpen di atas.

Sampai jumpa lagi pada cerpen selanjutnya yaa ...

Berlangganan update artikel terbaru via email:

2 Komentar untuk "Cerpen anak: Usop dan Yasop"

  1. Terharu saya dengan kisah Inspiratif kedua sahabat ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senang membaca komentar dari anda.

      Selamat membaca ..

      Hapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel