Imbuhan/Prefiks me, ber, ke, di, ter, pe dan se dalam Bahasa Indonesia

Haaii ... Apa kabar pembaca sekalian ? Gimana belajar kalian di sekolah tadi ? Pasti semua lancar !

Sebelumnya, kak Rasyid ucapkan selamat datang kembali dalam website tolongtangtugas ini. Senang rasanya bisa belajar bareng lagi. 

Imbuhan/Prefiks me, ber, ke, di, ter, pe dan se dalam Bahasa Indonesia
tolongtangtugas.web.id

Saat kalian membuaka artikel ini, tema yang akan kita angkat adalah kata imbuhan, bahasa kerennya Prefiks dan Sufiks, dalam bahasa Indonesia. Belajar prefiks dan sufiks memang susah-susah gampang. Karena pada dasarnya, penggunaan prefiks dan sufiks sudah biasa kalian gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pemilihan topik ini tetap menarik. Kenapa? Karena hal itu berkaitan dengan standart penulisan yang benar. Lalu bagaimana penulisan kata imbuhan, prefiks dan sufiks, dalam bahasa Indonesia?

Mari kita mulai membahasnya.

Macam-macam kata imbuhan
Dalam bahasa Indonesia prefiks dan sufiks disebut sebagai kata imbuhan. Ada 4 macam imbuhan yaitu awalan, sisipan, akhiran, dan awalan-akhiran.

Agar lebih mudah dipahami. Kita pilih satu dulu, untuk membahas imbuhan awalan atau prefiks terlebih dahulu. Bagaimana dengan 3 yang lain kak? Naah, untuk imbuhan akhiran, sisipan dan imbuhan awalan-akhiran kita akan mengulasnya pada artikel berikutnya. Makanya, jangan lupa untuk tetap mengikuti update artikel di website tolongtangtugas yaa.!

Oke. Kita mulai dari prefiks.

Imbuhan awalan/ Prefiks
Prefiks adalah kata imbuhan yang diletakan pada awal kata dasar. Kata dasar itu ya seperti makan, minum, mandi, main, baca, tulis dan lain-lain. Imbuhan-imbuhan yang termasuk dalam awalan/prefiks antara lain: me-, ber-, ke-, di-, ter-, pe-, dan se-.

Me
Awalan me- dapat berubah-ubah bentuk. Tergantung pada kata dasar dan makna yang akan dibentuk nantinya. Beberapa macam bentuk awalan ‘me-‘ diantaranya adalah men-, meng-, meny-, mem-, dan menge-. 

Perubahan bentuk ‘me-‘ akan membuat makna-makna yang berbeda dalam satu kata dasar. Agar lebih jelas coba lihat contoh dibawah ini;

Menanam (tanam), menyiram(siram), mengesampingkan(samping), mempertahankan(tahan).

Kata yang dikurung adalah kata dasarnya. Sedangkan yang tidak dikurung adalah kata yang sudah menerima imbuhan. 

Ber
Awalan ‘ber-‘ memiliki beberapa macam perubahan, yaitu ‘bel-‘ dan ‘ber-‘. Perubahan tersebut tergantung pada kata dasarnya. Aturan perubahan prefiks ‘ber-‘ dan penggunaannya seperti di bawah ini;

Untuk menyatakan kepunyaan : berdasi, betato, beruang
Untuk menyatakan penggunaan : bersepeda, berkacamata
Untuk menyatakan kegiatan : berkarya, bertelur, bekerja
Untuk menyatakan jumlah : berlima, bertiga
Untuk menyatakan suasana hati: bersukaria, berbahagia, dsb.

CATATAN
Kata dasar ‘kerja’ ketika mendapat imbuhan ‘ber-‘ berubah menjadi ‘bekerja’ bukan ‘berkerja’.
Kata dasar ‘ajar’, ketika mendapat imbuhan ‘ber-‘ berubah menjadi menjadi ‘belajar’ bukan ‘berlajar’.
Jika kata dasar diawali dengan huruf ‘r’, maka imbuhan ‘ber-‘ menjadi ‘be-‘.
Contoh: ber- + rimpang = berimpang 
Contoh: ber- + riak = beriak
Contoh: ber- + rekreasi = berekreasi

Ke 
Awalan ‘ke-‘ tidak mempunyai bentuk perubahan khusus. Namun prefiks ‘ke-‘ memiliki makna menyatakan urutan. seperti; kesatu, kedua, ketiga, keempat dst.

Di
Imbuhan ‘di-‘ membuat kata dasar yang awalny aktif menjadi pasif. Kebalikan dari imbuhan ‘me-‘.

Contoh: di + peluk = dipeluk VS me + peluk = memeluk. ‘Dipeluk’ artinya menerima pelukan, sedangkan ‘memeluk’ artinya melakukan tindakan peluk.

Ter
Imbuhan ‘ter-‘ membentuk kata pasif. Funsinya sama dengan imbuhan ‘di- ‘yang juga membentuk kata kerja pasif. Selain kata kerja pasif, imbuhan ‘ter-‘ juga membuat makna kata seperti dibawah ini:

Menyatakan keadaan: tertutup, terbuka, terkunci
Menyatakan sifat: terbaik, terhebat, tersohor
Menyatakan ketidaksengajaan: terambil, terbawa, tertinggal
Menyatakan kegiatan yang terjadi secara tiba-tiba: terlempar, tertawa, terjatuh

Pe
Awalan ‘pe-‘  ini mempunyai macam-macam perubahan bentuk. Yaitu: peng-, penye-, per-. Contohnya sebagai berikut:

Menyatakan sifat: pemurah, pemalu, pemaaf
Menunjukkan pelaku atau penyebab sesuatu: penyerbu, pembaca, penulis, pengrajin
Menyatakan perintah pekerjaan: percepat, perpanjang, perlambat
Menunjukkan alat: pemanas, penghapus, penggaris, pengasah

Se
Prefiks atau imbuhan ‘se-‘ membentuk kata dasar menjadi kata yang menunjukkan jumlah dan menyatakan sifat. Lihat contohnya di bawah ini;

Menunjukkan jumlah: selembar, sepotong, sebiji, sekelas, sekampung, sekota
Menyatakan sifat: semerdu, sepandai, secantik, sesyahdu dll.

Naah, itulah pegertian imbuhan/prefiks dalam bahasa Indonesia dan beberapa contohnya. Jika melihat kembali ke atas, tiap imbuhan sesekali memiliki kesamaan dalam penggunaannya. Prefiks ‘Se-‘ menunjukkan sifat dan jumlah. Imbuhan ‘Pe’ juga berfungsi untuk menyatakan sifat, disamping juga sebagai penunjuk pelaku, alat dan menyatakan perintah.

Dengan mengetahui imbuhan awalan atau prefiks (me-, ber-, ke-, di-, ter-, pe-, dan se-) diatas, semoga dapat menambah wawasan kita dalam berbahasa Indonesia. Tak hanya itu, bagi kalian yang akan menghadapi ujian di sekolah, semoga artikel ini bermanfaat sebagai referensi belajar untuk menjawab soal-soal ujian nanti.

Sampai jumpa pada sambungan artikel berikutnya ....!

Selamat belajar!

Berlangganan update artikel terbaru via email:

2 Komentar untuk "Imbuhan/Prefiks me, ber, ke, di, ter, pe dan se dalam Bahasa Indonesia"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel