Membuat Rumusan Masalah

Pada postingan artikel pertama kemarin, kita sudah membahas mengenai cara bagaimana membuat latar belakang makalah yang baik. Pada artikel kedua ini, kita akan membahas mengenai rumusan masalah.

tolongtangtugas.web.id

Membuat rumusan masalah adalah hal yang tak kalah penting dalam sebuah karya ilmiah. Sebab, bagaimana sebuah makalah atau skripsi dapat dikerjakan tanpa di latar belakangi oleh sebuah masalah yang kemudian diformulasikan kedalam sebuah rumusan masalah penelitian. Jadi memahami sebuah masalah dan rumusan masalah adalah hal yang mutlak diketahui oleh setiap individu yang akan melakukan kajian ilmiah.

Agar teman- teman terstruktur dalam memehami pembahasan rumusan masalah. Mari kita mulai dari hal yang pertama.

Apa itu rumusan masalah ? ...


Rumusan masalah adalah pertanyaan- pertanyaan yang dibuat atau dimunculkan dalam sebuah makalah atau penelitian (skripsi). Pertanyaan tersebut akan dijawab melalui sebuah kajian ilmiah atau penelitian. Dalam arti, rumusan masalah akan dijawab melalui pengumpulan data terkait dengan topik masalah yang diangkat.

Mengenai rumusan masalah ini, biasanya teman- teman pembaca akan dihadapkan pada sebuah pertanyaan, begini :

Apa perbedaan rumusan masalah dengan masalah ?


Dulu saat masi sekolah, pertanyaan semacam ini muncul. Awalnya, mendengar pertanyaan tersebut, saya pikir keduanya sama. Nyatanya keduanya berbeda, walaupun masih memiliki keterkaitan satu sama lain. Jadi, kalau nanti pertanyaan ini temen- temen pembaca temui. Langsung angkat tangan lalu jawab "Saya tahu Pak", jika memang Guru/Dosennya pria -kalau wanita panggil ibu yaa, jangan lupa. hehe.

Lalu bedanya dimana ?. (Biar bisa langsung angkat tangan saat Guru dan Dosen kalian bertanya).

Bedanya, jika rumusan masalah terkait dengan pertanyaan yang akan di carikan jawabannya melalui pengumpulan data, seperti yang yang telah disebutkan diatas tadi. Maka kalau masalah sendiri dapat diartikan sebagai sebuah kesenjangan antara hal yang diharapkan dengan kenyataan yang terjadi.

Walaupun antara rumusan masalah dan masalah memiliki perbedaan. Keduanya masih memiliki hubungan yang erat. Kenapa demikian? Karena setiap rumusan masalah, baik itu dalam makalah atau skripsi, haruslah di dasarkan pada sebuah masalah. Tapi hati2 ya teman- teman. Karena tidak semua masalah bisa diangkat sebagai bahan kajian dalam makalah kalian. Misalnya, masalah dengan pacar. Jangan memakai masalah ini untuk diangkat sebagai topik makalah kamu. Karena yang dimaksud masalah dalam penelitian adalah masalah yang sifatnya urgen/penting. Tapi bukan berarti pacar kamu tidak penting lo ya. Siapa tahu dia bisa menjadi penyemangat buat kalian dalam menyelesaikan tugas- tugasnya. Jadi kalau kamu punya masalah dengan pacar tidak perlu mengambil data dari berbagai sumber. Seperti data kuesioner, interview dan lain sebagainya. Kalian cukup tanya pasangannya tentang, "apa, kenapa, bagaimana" agar kalian rukun kembali. Kok curhat ini yaaa .. :)

Cara membuat rumusan masalah



Kita lanjut pada cara membuat rumusan masalah. Bagaimana caranya agar teman- teman pembaca dapat menemukan masalah serta bagaimana membuat rumusan masalah ? Kita jawab dengan Calling pendapat ahli. Menurut Prof. Dr. Sugiono, dalam buku metode penelitiannya. Dikatakan bahwa terdapat 4 sumber agar kamu dapat menemukan masalah sebagai bahan penelitian.
  • Penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan : Contohnya begini. Beberapa pegawai yang sudah biasa menggunakan mesin ketik, kemudian diminta oleh atasannya dalam perusahaan A untuk beralih menggunakan komputer. Maka hampir bisa dipastikan disitu akan muncul masalah. Seperti lambatnya kinerja pegawai karena kebijakan baru tersebut. Dengan informasi ini, kamu bisa membuat rumusan masalah : "Seberapa tinggi efektivitas kebijakan baru perusahaan A terhadap kinerja pegawai?". Rumusan masalah ini bernama rumusan masalah deskriptif. Karena berkenaan dengan pertanyaan variabel mandiri (kebijakan menggunakan komputer).
  • Penyimpangan antara rencana dan kenyataan : Contohnya begini. Seorang Kepala Sekolah memberlakukan aturan pada Guru untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris pada hari Senin. Nyatanya, kebanyakan dari dari Guru- Guru tidak bisa melaksankannya. Naaah, dengan mengatahui hal ini kalian sudah memiliki masalah, kemudian membuat rumusan masalahnya : "Apa saja kendala Guru- Guru dalam berkomunikasi bahasa Inggris ?", atau "Sejauhmana keberhasilan Kepala Sekolah. dalam menerapkan kebijakan berbahasa Inggris pada hari Senin terhadap Guru?". Keduaya merupakan rumusan masalah deskriptif.
  • Adanya Pengaduan : Contohnya begini. Toko A menjual kue bolu. Pada awal 3 bulan pertama penjualan berjalan mulus. Namun setelah ada pengaduan tentang produk kuenya yang kurang baik rasanya, penjualanpun menurun. Ahirnya timbullah masalah. Disini kalian bisa melakukan penelitian mengenai hal tersebut dengan membuat rumusan masalah : "Apa penyebab menurunya penjualan kue bolu Toko A?" (deskriptif) atau bisa juga "Adakah pengaruh rasa masakan kue bolu terhadap omset penjualan kue bolu di Toko A?", ini deisebut rumusan masalah asosiatif karena menanyakan hubungan sebab akibat.
  • Adanya kompetisi : Contohnya begini : Terdapat beberapa SMP Negeri dan SMP Swasta di daerah kalian. Disana santer terdengar bahwa bahwa Sekolah Menegah Pertamanya bersaing dalam karya ilmiah siswanya. Disini kamu bisa menemukan suatu masalah dengan sebuah ketelitian yang kamu miliki berdasarkan kompetisi tersebut. Kemudian kalian bisa membuat rumusan masalah dengan adanya kompetisi tersebut : "Adakah perbedaan produktivitas karya ilmiah antara SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten A?". Rumusan masalah pada bagian terakhir ini disebut rumusan masalah komparatif, karena membanding keberadaan satu variable (produktivitas karya ilmiah)  pada dua sampel (SMP Negeri dan SMP Swasta). 

Ringkasnya, berdasarkan keterangan diatas terdapat 3 jenis rumusan masalah, deskriptif, komparartif dan asosiatif. Masing - masing mempunyai ciri khasnya. Hal itu bisa teman- teman lihat pada setiap contoh diatas.


Saat menyusun rumusan masalah dalam sebuah penelitian. Teman- teman pembaca harus menemukan masalahnya terlebih dahulu. Misalkan kita ambil dari contoh terakhir diatas. Persaingan karya tulis tulis ilmiah. Hal yang harus dilakukan teman- teman pembaca nanti adalah mencari data- data tentang hasil karya ilmiah siswa di kedua sekolah tersebut, melakukan dokumentasi berapa banyak karya tulis ilmiah pada tahun terbaru dan berapa orang Guru yang membimbing karya tulis ilmiah tersebut pada masing- masing sekolah. Tindakan itu dilakukan karena dalam setiap penelitian memerlukan data. Semua data yang akan kita rangkum diharuskan lengkap dan akurat. Agar hasil analisis kita nanti juga menghasilkan temuan yang bernilai. Tanpa adanya data, karya ilmiah, baik skripsi atau makalah, akan sulit untuk dipercaya. Oleh karena itu, pastikan dalam setiap tindakan penelitian kita memiliki data yang lengkap ya teman- teman.


Demikianlah pembahasan kita pada kesempatan kali ini. Semoga pembahasan rumusan masalah yang kita angkat bermanfaat bagi semua teman- teman pembaca.



Sempatkanlah berkomentar bila kalian mempunyai saran, kritik atau masukan untuk pembahasan kita selanjutnya.



Terima Kasih. Salam.!

Berlangganan update artikel terbaru via email:

2 Komentar untuk "Membuat Rumusan Masalah"

  1. rumusan masalah memang inti dari karya ilmiah, kelas 2 sma kemarin aku disuruh bikin kti, alhamdulillah menang #jejakbiru

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel