Tips Membantu Belajar Anak Disleksia Ala SehatQ.com

Tolongtangtugas - Dalam proses belajar pada anak, peran orangtua dan guru itu penting. Sederhananya, orangtua memiliki andil dalam memberi support pada anak agar si buah hati mempunyai semangat dalam belajarnya. Demikian juga dengan guru-guru. Mereka harus bisa bersabar dalam menyampaikan ilmu yang diberikan pada anak, agar setiap mereka dapat mengenyam pelajaran dengan apik. Kedua motor penggerak tersebut, orangtua dan guru, selayaknya bersinergi dalam perkembangan kognitif anak. Tujuannya supaya mereka berkembang secara optimal.

Guna mengoptimalkan aspek kognitif pada anak, sedini mungkin orangtua harus mengetahui hal apa yang perlu dibenahi dalam diri si anak agar perkembangannya tidak tergangggu. Salah satu hal yang patut diketahui adalah gangguan belajar anak yang disebut sebagai DisleksiaApa itu disleksia. Disleksia adalah gangguan belajar baca-tulis pada anak yang memasuki usia tujuh tahun. Biasanya anak yang mengalami permasalahan ini ditandai dengan kesulitan dalam memahami dan membaca tulisan dengan lancar.

Tips belajar anak disleksia

Penelitian tentang masalah disleksia anak sudah ada sejak tahun 1896. Penelitian menunjukkan bahwa anak dengan disleksia memiliki perbedaan anatomi otak dengan anak-anak normal. Hingga sekarang, disleksia menjadi gangguan belajar yang banyak terjadi. 80% mereka yang mengalami masalah belajar, menderita disleksia.

Nah, secara umum di bawah ini adalah beberapa problem yang dihadapi anak disleksia.

Pertama, membedakan fonologi. Kesulitan semacam ini berkaitan dengan indra pendengaran. Anak disleksia sulit membedakan pelafalan antara huruf dan bunyi (fonologi). Contohnya, Satu dan Saku atau bisa juga timah dan timbah.

Kedua, mengingat perkataan. Anak disleksia banyak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Akan tetapi, mereka mengalami kesulitan dalam mengingat kata-kata. Mereka cenderung susah menyebut nama. Alternatifnya, mereka lebih sering menyebut nama orang dengan kata kawanku atau temanku di sekolah.

Ketiga, menyusun urutan. Penderita disleksia akan mengalami kesukaran untuk menyebut satu urutan. Semisal urutan nama hari, bulan dan urutan kegiatan hariannya.

Keempat, mengingat intruksi panjang. Mereka yang disleksia akan terbebani dengan perintah-perintah yang panjang. Contohnya, saat orang terdekatnya memberi arahan untuk melakukan beberapa tindakan dalam satu perintah. "Buka baju, mandi, sholat, lalu makan siang di bawah dengan kakakmu, lalu istirahat." Perintah seperti itu, sukar untuk diingat oleh penderita disleksia.

Kelima, memahami tata bahasa. Simplenya, bila seorang disleksia terbiasa memakai dua bahasa (bilingual), maka mereka akan menjumpai masalah dalam situasi ini. Karena penyusunan tata bahasa antara dua bahasa yang digunakan berbeda. Contohnya bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Tata bahasa dalam bahasa Indonesia untuk kata tas biru ditulis dengan tas biru. Sedangkan dalam bahasa Inggris ditulis dengan blue bag. Dalam bahasa yang pertama, kata tas ditulis dahulu kemudian disusul kata biru (menjadi tas biru), sedangkan pada bahasa Inggris yang ditulis lebih dulu adalah kata biru (blue) kemudian disusul oleh kata tas (bag) mendjadi blue bag.

Tips Membantu Belajar Anak Disleksia

Membantu anak disleksia dapat dimulai dengan berdiskusi dengan guru di sekolah, sembari orangtua lebih inten melihat kelima hal yang disebutkan di atas. Setelah semua dilakukan, selanjutnya jika memang didapati masalah disleksia, orangtua bisa melakukan tips berikut pada sang buah hati.

1. Dorong Anak Untuk Belajar Membaca
Dorongan yang dimaksudakan adalah orangtua menemani anak belajar. a) Bisa dengan mendengarkan audio book sembari si anak membaca tulisan yang serupa. b) Memberi ruang pada buah hati untuk membaca sendiri, baca dalam hati dan secara lantang. c) Menyediakan buku bacaan bergambar untuk memancing minat baca anak. d) Memberi figur cinta baca pada si buah hati.

2. Monitor Kemampuan Belajarnya
Sinergi antara guru dan orangtua akan memberikan peluang yang besar pada anak untuk bisa membaca dan menulis. Dengan begitu akan mudah menemukan pola belajar yang pas bagi anak. Orangtua pun bisa memakai tablet, android dan sejenisnya untuk membantu belajarnya.

3. Memberi Dukungan Emosional Pada Anak
Disleksia bukanlah akhir dari segalanya. Masih banyak hal lain yang bisa menjadi motivasi bagi sang buah hati untuk pengembangan dirinya. Peran orangtua adalah memberikan dukungan emosional pada anak agar mereka semangat dalam menghadapi masalahnya. Berilah pujian, sanjungan, bahkan reword pada setiap kemajuan yang dimiliki anak. Disamping itu, berilah mereka ruang untuk hal-hal yang diminati dan dikuasai. Sehingga anak-anak dapat sukses dengan caranya sendiri.

Tiga tips di atas seyogyanya mampu diamalkan dengan baik oleh para orangtua yang buah hatinya mengalami disleksia. Dengan begitu, anak-anak dapat berkembang belajarnya secara optimal dan masalah disleksia pada anak dapat ditangani semaksimal mungkin. Kendati Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa masalah disleksia pada anak akan terus dialaminya sepanjang hidup, kebutuhan dan perawatan yang tepat tetap akan meningkatkan keberhasilan pemulihan. Hal ini akan bermuara pada kemampuan si anak dalam menemukan caranya sendiri mengatasi masalah disleksianya.

Tanya Dokter

Selain hal yang telah dibahas tadi, guna membantu mendiaknosa masalah dislekasia anak, tidak ada salahnya orangtua melakukan konsultasi pada dokter untuk menentukan langkah prefentif maupun terapi yang tepat pada buah hati. Di era digital inipun, tidak sulit melakukan hal tersebut. Salah satunya melalui platform bernama sehatQ.com. Platform ini hadir untuk membantu keluarga mengelola kesehatannya lewat berbagai fitur yang disediakan. Contohnya seperti Aplikasi SehatQ, Booking Dokter, Forum Tanya Dokter, serta Direktori Penyakit/Obat.

Tim sehatQ akan menyediakan informasi kesehatan yang jelas dan kredibel bagi keluarga serta sarana untuk bertukar informasi dan saling mendukung dalam perjalanan kesehatan. Selain itu, keluarga juga dapat terhubung dengan tenaga medis maupun penyedia layanan kesehatan.

Dari fitur yang ada, ambil contoh Booking Dokter Dalam (bisa langsung klik tautan ini). Setelah masuk di dalam platform sehatQ, kita bisa melihat berbagai pilihan dokter yang dibutuhkan. Sampel kali ini dokter anak. Lalu, kita tinggal klik kategori. Pilih Anak. Maka akan muncul dokter spesialis anak yang bisa menjadi referensi keluarga untuk berkonsultasi. Selanjutnya, bisa kita sesuaikan bagaimana kita menindaklanjuti masalahnya. Mudah, bukan? Lihat panduan lengkapnya pada info grafis di bawah ini.

Cari dokter sehatq.com
Langkah 1
Cari dokter sehatq.com
Langkah 2

Cari dokter sehatq.com
Langkah 3

Seperti itulah teknologi hadir di tengah masyarakat saat ini. Memberikan kemudahan dalam berbagai aktivitas, terlebih menyangkut kesehatan. Platform sehatQ.com salah satunya. Alternatif bagi keluarga untuk mencari dokter guna berkonsultasi terapi yang tepat untuk masalah disleksia pada anak.

Ulasan menganai solusi belajar pada anak disleksia memang perlu penanganan yang sabar dan telaten dari berbagai pihak. Baik dari orangtua maupun guru di sekolah. Keduanya harus bekerjasama untuk membuka peluang yang lebar bagi anak-anak disleksia melewati masalahnya. Semoga artikel ini membantu keluarga/para orangtua di rumah untuk menemukan dan mengembangkan pola penangan yang baik bagi buah hatinya.

Terakhir, baca juga artikel lain yang ada di sini seperti contoh teks deskripsi dan les privat, yang bisa membantu belajar anak dan menjawab tugas-tugas sekolah dengan  mudah.

Salam hangat

Kak Rasyid

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Tips Membantu Belajar Anak Disleksia Ala SehatQ.com"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel