Contoh Cerita Fantasi Lintas Waktu oleh kak Rasyid

Tolongtangtugas – Melanjutkan kembali pembahasan cerita fantasi yang kemarin sempat kak Rasyid bahas di blog ini, kali ini kakak tuliskan contoh cerita fantasi lintas waktu untuk kalian.

Dalam contoh cerita fantasi yang sekarang akan kalian baca, tokoh utamanya mengalami peristiwa yang membawa mereka masuk ke dimensi lain. Tak hanya itu saja, di dalamnya juga terdapat amanat yang dapat dipetik sebagai pelajaran menjalani hidup.

Simak cerita lengkapnya di bawah ini ..

Cincin Kali Maya

Sebulan sudah santer terdengar rumor bahwa cincin itu mampu membuat pemiliknya masuk ke dimensi lain. Aku tak percaya. Beda dengan sahabat baikku, Adi. Dia begitu antusias menemukan cincin berharga itu.

Cerita Fantasi Cincin Kali Maya


“Bay, kamu mati rasa, ya? Barang berharga seperti itu kamu tidak tertarik sama sekali.” Tegas Adi padaku.
“Buat apa. Apa untungnya punya benda itu?” Tanyaku.

Adi begitu bersikeras mengajakku mencari barang keramat yang konon sakti tersebut. Aku punya alasan tersendiri mengapa aku tidak tertarik. Bagiku masuk ke dimensi lain tidak ada manfaatnya. Lebih baik di sini. Hidup dengan normal layaknya manusia biasa di dunia yang nyata kehidupannya.

Namun, apalah daya. Sahabat baikku memintaku menemaninya mencari. Ya, mencari barang antik dengan iming-iming masuk ke dunia lain. Bukan dunia ghaib, akan tetapi dimensi dimana sang pemilik cincin kali maya dapat keluar dan masuk melihat isi dimensinya.

Dalam benakku, aku berpikir. “Bukankah dunia yang jelas nyata ini masih banyak yang perlu digali daripada pergi ke tempat yang agak terdengar tahayul.” Bisikan batinku tetap tidak membuat Adi mundur. Toh ini hanya omongan batinku saja. Mana bisa Adi mendengarnya.

Kami berangkat ke lokasi yang katanya cincin itu dijatuhkan sang peri Malam. Orang-orang di komplek aku tinggal percaya akan hal itu. Mereka berbondong-bondong kesana, kelokasi di tengah hutan pinus dekat tempat tinggal kami.

Bukan lima atau pula sepuluh. Ada ratusan orang yang siaga menyiapkan diri, rela bergadang menemukan si kali maya. Senter, obor dan alat penerang bersautan di dalam hutan. Diantara ratusan mereka yang berusaha malam itu, hanya penerangan milik kami berdua yang paling redup. Ala kadarnya. Yang penting berangkat, berusaha mencari dan menemukan barang pujaan di hutan pinus.

Hingga tengah malam tiba, kami tak kunjung menjumpai yang kami cari. Kami lelah. Kuputuskan agar beristirahat sebentar di bawah pohon pinus yang cukup besar. Aku duduk menghadap ke arah barat, sedangkan Adi sedikit menyerong keutara. Dia tampak masih saja menyenter kesana-kemari. Berharap ada pantulan cahaya dari cicin kali maya, tanda dimana si cincin berada.

Menghapus sunyi, aku menepuk-nepuk tanah di bawah pinus. Tak sengaja aku menyentuh benda kecil yang agak keras. Kukorek benda yang tertancap di tanah tersebut tanpa sadar. Tak kusangka, benda itu sebuah cincin lusuh bertahta batu berwarna bening yang agak berkilau.

Seketika aku terkejut. Mengambil tangan Adi untuk memberi tahu temuanku. Belum lama kurengkuh tangan Adi, cincin itu tiba-tiba menyala putih. Mata kami silau. Aku dan sahabat baikku tersentak kebelakang, tak kuasa memandang cahaya putih yang dikeluarkan benda kecil asing yang kutemukan.

“Aaaaaah, cahaya apa ini?” teriak Adi.

Aku bingung menjawab. Entah apa yang sebenarnya terjadi saat itu. Setelah nyala putih dari cicin mereda, Aku dan Adi terperangah. Kami berdua berada di sebuah gubuk tua jaman dulu. Atapnya terbuat dari anyaman daun kelor dan tiang-tiang penyangga bangunannya terbuat dari bambu dengan kombinasi kayu yang entah apa namanya. Asing. Baru pertama kali aku melihatnya langsung.

Aku dan Adi menoleh kesana-kemari. Di sana sepi. Padahal cuaca begitu terik. Tidak ada orang yang berlalu lalang seperti di komplek kami tinggal.

“Bayu, kita ada dimana?” tanya Adi padaku ketakutan. Sekali lagi aku tidak tahu harus menjawab apa. Aku bingung. Tempat itu baru bagiku. Hari yang awalnya malam, tiba-tiba menjadi terik di siang hari. Kami dibuat jantungan saat seorang kakek tua dengan jenggotnya yang panjang menghampiri kami keluar dari gubuk tua. “Untuk apa kalian kemari anak muda?” ucap sang kakek sambil terbata.

Adi tidak menjawab. Hal pasti yang kulihat hanya sang kakeklah penghuni tempat asing kami terdampar. Di sekeliling tak ada orang sama sekali. Adi masih terlihat kaget dan takut lepas cahaya putih menyelimuti kami berdua. Akhirnya, kuberanikan diri bercerita panjang lebar pada kakek tua di sana. Termasuk rasa penasaran Adi pada cincin kali maya.

Nasibku dan Adi ternyata mujur. Kakek asing yang kujumpai berkisah asal-usul kali maya. Cincin itu adalah cicin hitam yang membuat sang pemakai terkurung di dimensi yang diciptakan ratu kegelapan. Tujuannya untuk mengurung manusia-manusia yang penasaran dengan dimensi yang diciptakannya. Mengurung mereka yang tidak puas dengan dunia nyata. Memenjarakan mereka yang suka ingin lebih. Tidak bisa kembali.

Usai mendengar alkisah dari kakek, kami diminta masuk kedalam gubuknya. Kami manut pada pinta tersebut. Begitu kami dibukakan pintu dan melangkahkan kaki ke dalam, kami disambut kembali oleh cahaya putih yang menyelimuti. Dalam hati aku sedikit khawatir. Kemana lagi aku dan sahabatku akan terdampar. Namun, semua terjawab. Sesaat setelah cahaya putih menghilang, Aku dan Adi tengah kembali di depan rumahku, di dunia nyata dimana harusnya kami berada. Waktu pun kembali normal, jam menunjukkan pukul 03.00 WIB. Cincin kali maya hilang dari genggamanku. Entah kemana. Akan tetapi, aku bersyukur. Tidak dipenjara oleh di dimensi lain.

***Selesai***

Cerita Fantasi Lintas Waktu

Demikianlah contoh cerita fantasi lintas waktu yang kak Rasyid buat. Semoga terhibur dan menjadi bahan belajar kalian yang membacanya.

Sebelum artikel ini usai, silahkan yang ingin membaca cerita-cerita karya kak Rasyid lainnya, bisa membaca fabel yang sudah kakak buat. Atau, boleh juga memilih sendiri di bagian label, mana yang ingin dibaca.

Salam hangat

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Contoh Cerita Fantasi Lintas Waktu oleh kak Rasyid"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel