Cerita Fabel Burung dan Ikan Vol.2 Versi kak Rasyid

Tolongtangtugas - Cerita fabel burung dan ikan vol.2 ini berkisah tentang ikan yang cerdas dan burung yang malang. Bagaimana cerita lengkapnya? Simak di bawah ini ..

Oh, iya. Jangan lupa membaca fabel burung dan ikan sebelumnya, ya. Bagus lo, ceritanya. Bagi kalian yang sudah membacanya, silahkan lanjut membaca cerita fabel kali ini ..

Ikan yang Cerdas dan Burung yang Malang

Musim panas yang lalu, Kikio si burung pipit terbang ke negeri barat. Ia ingin liburan disana. Tak tampak seorang teman yang menemani Kikio.

Cerita fabel burung dan ikan by tolongtangtugas.web.id
Liburan Kikio bukan tanpa alasan. Ia sengaja berangkat ke negeri barat untuk menjumpai seekor ikan yang cerdas. Sudah sejak lama, negeri timur, di tempat Kikio tinggal si ikan cerdas itu namanya tersohor.

Di tempat tinggal Kikio si burung pipit, kabarnya si ikan cerdas itu memiliki tubuh yang tidak begitu besar, tampak seperti ikan biasa-biasa saja. Namun, ikan itu dikabarkan memiliki keistimeawaan.

Kisah ikan yang cerdas membuat Kikio ingin menjumpainya. Ia ingin menguji kecerdasan si ikan sembari berlibur ke negeri barat. Dia pun memutuskan diri ke negeri barat menemui si ikan di musim panas.

Saat musim panas tiba, perjalanan pun dimulai. Kikio sudah siap dengan semua bekalnya.

"Topi ada, baju ada, makanan ada, sepertinya sudah lengkap untuk berangkat." Kata Kikio pada dirinya.

Dia pun berangkat dengan gembiranya. Dalam perjalanan, dia melihat sekeliling. Pemandangan bumi dari atas langit di musim panas begitu indahnya. Lengkap rasanya perjalanan Kikio kala itu.

Setelah beberapa jam perjalanan, Ia sampai di negeri barat. Negeri itu begitu indah dilihat. Nampak sungai-sungai yang indah disana.

Kikio memutuskan mampir di salah satu sungai yang tak begitu besar, namun airnya sangat jernih. Dia mendarat untuk istirahat sekalian minum dan makan bekalnya disana.

"Huh, capeknya. Perjalanan tadi cukup menguras tenaga. Istirahat disini dulu, ah!" Gumam Kikio.

Tampak di sekeliling Kikio pepohonan yang rindang. Banyak juga bunga-bunga yang tumbuh di sisi sungai. Sungai itu ternyata berhasil mengambil hati Kikio. Sesaat setelah itu, terdengar suara dari dalam air sungai.

"Blubuk-blubuk". Suara air dari kedalaman sungai.

Tiba-tiba muncul seekor ikan yang agak besar dari dalam air.

"Eem! Segarnya air sungai ini. Sepertinya aku bakalan betah disini." Kata ikan itu.

Kikio yang terkejut melihat gelembung air dari dasar sungai langsung bersembunyi. Ia takut kalau-kalau ada buaya yang keluar dari dasar sungai. Dia khawatir takut dimangsa buaya jahat.

Dari persembunyiannya, Kikio mengintip. Siapa gerangan yang keluar dari dasar sungai.

"Siapa, ya. Jangan-jangan buaya. Nanti aku dimakan. Ih, takut."

Ketakutan Kikio terjawab saat sang ikan menampakkan tubuhnya di permukaan sungai. Ternyata, dugaannya salah. Bukan buaya yang keluar, melainkan seekor ikan.

"Huh, bikin kaget saja. Ternyata cuma ikan." Kata Kikio.

Ia pun berniat keluar dari persebunyiannya. Namun, naas. Kikio terpeleset jatuh kedalam sungai. Dia berusaha mengepakkan sayap agar bisa terbang. Namun, sayapnya saat itu dipenuhi sarang laba-laba yang menempel dari tempat persembunyiannya tadi.

"Aaaa ....! Tolong." Teriak Kikio si burung pipit minta tolong.

Kikio si burung malang pun terjatuh kedalam sungai. Tubuhnya basah. Ia mencoba mengepak-ngepakkan sayapnya untuk terbang. Namun, usahanya tidak berhasil.

"Tolong, tolong, tolong." Teriak burung malang itu.

Suara minta tolong Kikio kemudian terdengar oleh si ikan.

"Seperti ada yang minta tolong." Gumam si ikan dalam hati.

Si ikan yang cerdas melihat ke arah Kikio. Ia lantas buru-buru menghampiri Kikio yang minta tolong. Dengan sekuat tenaga ikan itu mendorong tubuh Kikio ke pinggir sungai.

Beruntunglah, ikan yang cerdas itu berhasil membawa Kikio si burung pipit ke sisi barat sungai. Kikio tidak sadar, ia pingsan sesaat sebelum tubuhnya akan tenggelam. Ikan itu pun berusaha menyadarkan Kikio yang malang.

"Hei, bangun." Kata si ikan.

Kikio tidak merespon. Ikan pun bingung, bagaimana cara agar Kikio bisa sadar. Akhirnya, ia memutuskan mengambil selembar rumput di pinggir sungai. Ternyata, ikan itu berniat menggelitik Kikio yang pingsan.

Usaha ikan itu tidak sia-sia. Kikio sadar dari pingsannya. Tubuhnya masih lemas. Namun, ia sudah bisa berbicara dengan si ikan.

"Siapa kamu?" Tanya Kikio.

"Namaku, Tobi." Jawab si ikan.

"Terima kasih atas pertolonganmu." Sambung Kikio.

Entah dengan cara apa Kikio membalas kebaikan Tobi. Ia sangat berhutang budi padanya.

Dalam kondisinya saat itu, Kikio bercerita pada Tobi bahwa dia sedang berlibur ke tempat itu. Ia ingin sekali berkenalan dengan seekor ikan yang terkenal cerdas di negerinya.

Kikio si burung pipit berbicara panjang lebar pada Tobi. Dalam pembicaraan mereka, Tobi tidak mengatakan jati dirinya, bahwa dialah ikan yang dimaksud Kikio. Akan tetapi, di tengah pembicaraan mereka, tiba-tiba Kikio teringat suatu hal.

Ia ingat bahwa ikan yang dikabarkan cerdas di negeri barat itu memiliki tanda lahir di dahinya. Tanda itu berbentuk lingkaran biru yang cukup terang.

Alangkah bahagianya Kikio, dia berhasil menemui si ikan cerdas di negeri barat yang sekaligus telah menyelamatkan nyawanya. Ia pun juga mengerti, kecerdasan dan keistimewaan yang dimiliki Tobi adalah sifatnya yang suka menolong.

Kini Tobi tidak bisa mengelak dari tebakan Kikio. Dialah ikan yang Kikio maksud. Tanda di dahinya membuktikan Tobi adalah si ikan cerdas yang dicari Kikio.

Liburan Kikio si burung pipit kala itu begitu berkesan. Betapa tidak, liburan ke negeri barat di musim panas begitu indah dilihatnya. Ditambah lagi, dia berhasil menemui si ikan cerdas yang dia cari. 

Walaupun liburan musim panas saat itu diwarnai kejadian yang kurang membahagiakan bagi Kikio, baginya liburan musim panas saat itu tetap memiliki arti yang membekas dalam ingatannya. Kikio dan Tobi kini terlihat begitu akrab. 

Keduanya pun akhirnya bersahabat. Tiap musim panas tiba, Kikio pasti mendatangi sahabatnya itu.

***Selesai***

Pesan Moral: Dunia ini indah jika diisi dengan sikap yang baik, seperti tolong-menolong pada sesama.

Nah, sekian dulu cerita fabel burung dan ikan vol.2 kali ini. Semoga ceritanya menghibur kalian dirumah.

Terakhir, kak Rasyid punya info untuk kalian. Info ini mungkin sedang dicari orangtuamu dirumah. Jadi kabarkan pada ortumu, jika beliau butuh dan mencari info bimtek (bimbingan teknis), silahkan baca > Info Bimtek Pusdiklat Pemendagri, yang sudah kakak tulis sebelumnya.

Sampai jumpa pada cerita fabel berikutnya, ya ..

Salam hangat

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Cerita Fabel Burung dan Ikan Vol.2 Versi kak Rasyid"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel