Kisah Inspiratif Jangan Takut Berbagi

Tolongtangtugas - Apa kabar kalian disana? Semoga kita dalam keadaan sehat dan baik. Amiin.

Pada kesempatan ini, kak Rasyid ingin berbagi kisah inspiratif jangan takut berbagi yang diilhami dari kisah nyata.


Jangan Takut Berbagi
Jangan Takut Berbagi by tolongtangtugas.web.id

Cerita ini kakak ambil dari sebuah pengalaman hidup seorang sahabat kak Rasyid, bahkan dia sudah kakak anggap sebagai saudara.

Kenapa seperti saudara?

Karena teman kakak ini sudah banyak membantu dan menginspirasi kak Rasyid selama bertahun-tahun lamanya bersahabat.

Mulai dari hal-hal kecil seperti candaan hingga hal serius yang tidak bisa kak Rasyid tulisankan disini. Ada banyak hal yang kakak pelajari darinya.

Pertanyaannya :

Apakah hal tersebut, sehingga dapat kita pelajari?

Seperti judul yang kak Rasyid tulis di atas, Kisah Inspiratif Jangan Takut Berbagi. Kisah yang mungkin akan menjadi inspirasi kita bersama.

Mari kita mulai!

Mengawali ceritanya, kakak akan memulai dari usaha kecil yang teman kakak jalankan. Usaha tersebut adalah tenak burung lovebird.

Ternak burung lovebird yang dijalankan teman kakak dimulai saat masih duduk di bangku kuliah, sekitar tahun 2014 lalu.

Usaha ternak tentu memerlukan modal. Hebatnya, sahabat yang baik ini mendapat sejumlah uang dari kampus berkat Hafidz Al-Qur'an 12 Jus yang ia kuasai.

Alhasil uang yang diterimanya tersebut ia gunakan sekian persennya untuk memulai ternaknya.

Rencana pun disusun. Ia mulai mencari bibit-bibit unggul burung lovebird yang bakal diternak. 

Percarian bibit tersebut cukup melelahkan. Kerena harus keliling ke peternak lain untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Tak peduli panas dan hujan. Jika ada waktu luang setelah kampus usai, sahabat satu ini pasti akan keluar rumah mencari bahan ternaknya.

Kak Rasyidlah buktinya. Kakak tahu betul saat pertama kali dia memulai usaha ternak. Bagaimana dia menata usaha, bagaimana memasarkan hasil ternaknya dan lain-lain.

Pernah suatu ketika, kita berdua mencari bakal indukan burung di lokasi yang terbilang jauh. Melelahkan tentunya. Tapi saat itu kami mendapat bakalan induk dengan kualitas yang bagus.

Baca Juga: Asuransi MSIG

**

Singkat cerita, bakalan induk yang sudah dipersiapkan mulai menghasilkan. Diantara mereka sudah ada yang manak (punya piyik burung/anak burung).

Waktu terus berjalan. Hingga tiba saatnya menjual anak-anakan burung yang sudah berusia 3 bulanan (mandiri). Usia anakan tersebut sudah tergolong bagus dan siap untuk dijual.

Hasilnya lumayan. Karena pada waktu itu harga burung satu ini tergolong mahal. Cukup untuk membiayai hidup seorang bujang berusia 24 tahun.

Senang sekali kala itu sahabat kakak ini. Betapa tidak, ternak yang dijalankan membuahkan hasil yang menggembirakan.

Cerita ternak ini tak cukup sampai disitu saja. Kenapa begitu?

Bagian yang menarik baru akan dimulai. Bagian inilah yang sebenarnya ingin kak Rasyid ceritakan pada kalian. Cerita yang mungkin bisa menjadi pelajaran berharga untuk kita bersama.

Fakta dari cerita ini tanpa sengaja ditemukan. Sekali lagi, tanpa sengaja.

Jadi, dalam perjalanan usaha ternak sahabat satu ini sempat mengalami pasang surut. Kadang anakan burung mati, gagal netas dan lain sebagainya. Sehingga hasil yang didapat kurang bagus.

Sedari 2014 beternak, rejeki mengalir sebagaimana usaha tersebut dimaksimalkan. Persaingan ternak pun kian meluas. Banyak peternak-peternak baru bermunculan.

Dengan kondisi yang seperti itu, burung gagal netas dan pesaing ternak juga mulai banyak, teman kak Rasyid mencoba bersedekah/berbagi hasil ternaknya pada mereka yang  memiliki ekonomi kurang beruntung.

Dalam doanya, 'semoga sedekah ini dapat membuka pintu rizki yang lapang. Amiin.'

Pada masa awal berbagi tersebut, jumlahnya memang tidak terlalu banyak. Ala kadarnya saja. Dalam pikirnya, setidaknya sudah bisa berbagi pada sesama.

Ajaib, burung-burung ternak yang tadinya gagal netas kini mulai manak. Anakannya berhasil dibesarkan hingga dewasa dan siap jual.

Dari sini, sahabat kak Rasyid terus gemar berbagi. Di dalam benaknya, mungkin Allah membalas kebaikannya kemarin, bersedekah.

Begitu mendapat hasil dari burungnya, ia membagi sedikit rejeki itu pada orang lain.

Singkat cerita, membuktikan kekuatan sedekah/berbagi pada sesama. Pada akhirnya, teman kakak terpintas dalam hatinya. 

Tiba-tiba saja terpikir untuk bersedekah dengan jumlah yang lebih besar.

Kemudian ia bertekat menyisihkan hasil ternak yang didapat untuk ditabung, yang selanjutnya akan ia nyatakan uang hasil tabungan tersebut dalam bentuk hewan kurban.

Setelah beberapa bulan lamanya (sekitar 7 bulanan) sahabat kakak itu menabung. Uang tabungan pun terkumpul untuk mewujudkan niat baiknya berkurban.

Allah Maha Besar. Niat sahabat tersebut terkabulkan.

Teman kakak ini berhasil mengumpulkan uang tabungan sejumlah sekian juta. Jumlah yang cukup untuk berkurban.

Uang tersebut kemudian akan dibelikan seekor sapi sebagai hewan kurban yang sudah dia niatkan selama beberapa bulan lalu.

Di daerah tempat tinggal sahabat kakak ini masih lekat istilah "Jungrojung" (gotong royong), termasuk membeli hewan kurban secara berkelompok.

Alhasil uang tabungan teman kak Rasyid tadi disatukan dengan sejumlah uang milik tiga warga lainnya yang juga ingin berkurban. Sapi pun didapat.

Kurban berjalan dengan lancar, daging kurban juga tersalurkan pada mereka yang membutuhkan. Alhamdulilah.!

Apa yang terjadi kala itu?

Saat kak Rasyid melihat pembagian daging kurbannya, suasana bahagia begitu nampak di wajah masyarkat penerima daging kurban.

Belum lagi warga yang membantu memotong dan membagi daging dalam plastik kresek, yang juga memperlihatkan senyum yang bahagia. Sungguh momen yang tak terlupakan.

Dan pertanyaan untuk keajaiban sedekah/berbagi oleh teman kak Rasyid adalah ..

Apakah nominal uang teman tersebut berkurang karena harus keluar untuk berkurban?

Secara nominal memang berkurang. Namun hitung-hitungan Allah tidak demikian.

Ajaib kedua kalinya. Allah Maha Besar. Tuhan membalas niat baik sahabat kak Rasyid tersebut. Ternaknya panen besar.

Hampir semua burung yang awalnya macet, gagal netas, dan mati saat diloloh, berhasil dipanen sampai dijual.

Tak hanya itu, variasi anakan yang ditetaskan burung-burung tadi merupakan jenis burung yang tergolong lebih mahal dari anakan terdahulu. Seperti Parblue, Ewing, dan Paswing (perternak menyebutnya demikian).

Penjualan anakan burung pasca kurban mendapat hasil yang berlipat ganda. Nominal yang dikeluarkan sahabat kak Rasyid dibalas Allah dengan nominal yang lebih tinggi.

Hingga kini hal tersebut masih terus diamalkan oleh sahabat kakak, bersedekah. Disamping bisa menolong orang lain, hal ini pula bernilai ibadah.

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa yang telah melipat gandakan rizki pada hambanya yang ingin berbagi pada sesama.

Sebagaimana Allah berfirman dalam ayat di bawah ini :

"Barang siapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan." (QS. Al Baqarah:245)

Itulah kisah inspriratif jangan takut berbagi serta keajaiban di dalamnya. Dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa sedekah/berbagi dapat membahagiakan orang lain.

Berbagi juga tidak akan mengurangi harta kita, melainkan menjadi jalan terbukanya pintu-pintu rizki lain yang lebih besar.

Jika kita tidak mampu mengeluarkan sedekah dalam jumlah yang besar, kita dapat menggunakan cara lain. Seperti halnya melalui lembaga Dompet Dhuafa.

Diasana kita bisa mengeluarkan dan memilih donasi apa yang ingin kita pilih. Contohnya, zakat, sedakah dan lain-lain.

Dengan begitu, bantuan kecil yang kita berikan akan tersalurkan pada mereka yang benar-benar membutuhkan. Pilihan ada di tangan kita masing-masing. Inilah saatnya kita berbagi.

Sebelum menutup tulisan ini, harapan kakak semoga kisah di atas menjadi pelajaran berharga bagi kita sekalian, agar menjadi menusia yang lebih baik dan mau peduli pada sesama.

Jangan Takut Berbagi

Akhirnya, apabila kalian ingin membaca cerita karangan kak Rasyid yang lain, silahkan kamu baca fabel ini.

Salam hangat


Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Kisah Inspiratif Jangan Takut Berbagi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel