Dongeng Ikan dan Burung Versi kak Rasyid

Tolongtangtugas - Dalam dongeng ikan dan burung ini, kak Rasyid akan bercerita tentang awal persahabatan seekor burung hantu dengan ikan emas.

Bagaimana kisah lengkap Dongeng Ikan dan Burung Versi kak Rasyid kali ini. Ayo kita baca ..

Persahabatan Bubu, Nino dan Kiki

Disebuah negeri nan jauh di utara, terdapat sebuah sungai yang asri. Sungai itu dihuni oleh banyak ikan-ikan emas. Salah satunya bernama Nino.

Dongeng Ikan dan Burung Versi kak Rasyid


Nino si ikan emas usianya masih sangat muda. Umurnya sekitar 5 tahun. Ia adalah ikan yang periang, suka bercanda dan humoris.

Karena sifat yang dimiliki Nino, banyak ikan seusianya yang menyukai dirinya. Mulai dari hulu hingga ke hilir sungai, para ikan mengenal Nino.

Suatu hari, Nino hendak pergi ke hulu sungai. Disana, ia akan mencari makanan kesukaannya. Nino sangat menyukai buah mangga.

Nino pun pamit pada orang tuanya:

"Bu, Nino pergi ke hulu sungai sana, ya! Nino ingin makan buah mangga." Ucap ikan itu pada ibunya.

"Ya sudah. Kamu hati-hati di jalan, ya!" Saut ibunya.

Nino pun berangkat. Ia berenang menyusuri arus sungai. Saat itu Kiki terlihat menemaninya ke hulu sungai.

Kiki adalah sahabat Nino dari kecil. Ia juga ikan emas yang lucu. Tubuhnya dipenuhi totol-totol warna kuning. Jika dilihat dari kejauhan, tubuh Kiki akan tampak berkilau.

Kedua sahabat itu pun dengan senangnya berenang. Sesekali mereka bercanda di perjalanan:

"Kiki, aku punya tebakan, nih. Mau tahu gak?" Tanya Nino.

"Boleh juga. Apa tebakannya?" Jawab Kiki.

"Kalau gajah bisa terbang, yang nampak apanya, ayo?" Sambung Nino.

"Emm, nampak tubuhnya yang besar. Benar, kan?" Jawab Kiki.

"Hahaha, salah. Yang benar adalah; Gajah terbang nampak bohongnya. Lagian mana ada gajah bisa terbang. Iya, kan?" Tutup Nino.

Kedua ikan emas itu tertawa bersama. Mereka begitu menikmati perjalanan mencari buah mangga di hulu sungai.

Tak lama, perjalanan mereka pun sampai. Di hulu sungai saat itu begitu hening. Suasananya sejuk karena ditutupi pepohonan yang lebat.

Saat keduanya melihat keatas, keduanya tampak senang sekali. Buah-buah mangga terlihat sudah ranum. Tinggal menunggu angin menjatuhkan buah yang sudah matang.

"Wus, wus, wus." Suara angin berhembus.

"Pluk." Satu buah mangga jatuh ke sungai dari pohonnya.

Buahnya jatuh disisi timur sungai. Nino dan Kiki langsung menghampiri buah itu. Mereka balapan renang. Barang siapa sampai pada buah duluan, akan makan lebih dulu.

Nino kalah cepat pada temannya. Kiki sampai lebih dulu. Ia pun berhasil memakan buah mangga yang jatuh lebih dulu.

"Aaem, aaem." Kiki memakan buah mangganya.

Saat Kiki memakan buah itu. Tiba-tiba, Nino si ikan emas mengalihkan pandangannya dari buah mangga. Dia melihat ada seekor burung hantu muda berada di permukaan air.

"Itu burung asli apa khayalanku saja, ya." Kata Nino si ikan emas dalam hatinya.

Ia terus memandang ke arah burung itu. Dan ternyata benar. Burung yang dilihat Nino adalah burung asli. Kakinya terjerat sesuatu di dalam air.

Nino pun menegur Kiki yang sedang asyik makan. Ia mengajak Kiki mengahpiri si burung tadi.

Betapa terkejutnya kedua ikan emas itu. Mereka melihat seekor burung hantu yang kakinya terjerat akar serabut tanaman di dalam air. Ditambah lagi, badan burung itu dipenuhi lumut-lumut yang ada di pinggir sungai.

Nino dan Kiki kemudian menyapa si burung:

"Hei, Bolehkah kami membantumu." Kata kedua ikan emas tadi.

"Tolong, tolonglah aku. Badanku sudah lemas. Sejak tadi aku berusaha keluar dari air. Namun kakiku terjerat sesuatu." Jawab si burung.

"Baiklah, kami akan membantumu. Sabar, ya." Jawab Nino.

Kedua ikan itu pun mulai menggigit akar serabut yang mengikat kaki si burung hantu. Akar-akar itu lumayan keras. Dua sahabat ikan emas itu terus berusaha.

Usaha Nino dan Kiki si ikan emas pun berhasil. Akar serabut pohon tadi berhasil mereka putus. Burung hantu kecil yang malang itu mulai bisa menggerakkan kakinya kembali.

Bubu si burung hantu muda kemudian berterima kasih pada kedua ikan emas yang menolongnya, Nino dan Kiki. Ia terlihat senang karena telah ditolong oleh kedua ikan yang menolongnya.

Bubu kemudian bercerita, bahwa dia terjatuh dari atas pohon mangga. Ia terhempas oleh hembusan angin yang kencang. Dia pun terjatuh dan terjerat akar serabut pohon di dalam air sungai.

Mereka bertiga nampak bercakap-cakap hangat disisi timur sungai. Bubu si burung hantu muda bercerita banyak tentang dirinya dari atas tanah di pinggir sungai. Sedangkan Nino dan Kiki si ikan emas mendengar ceritanya dari permukaan air.

Ketiganya lalu bersahabat dan sering berjumpa di hulu sungai tempat mereka pertama bertemu.

***Selesai***

Pesan Moral : Pertolongan kita pada sesama adalah hal luar biasa. Jadi, mulailah menolong mereka yang membutuhkan.

Demikianlah Dongeng Ikan dan Burung Versi kak Rasyid kali ini. Semoga Dongeng Ikan dan Burung tadi bisa mengisi dan menghibur waktu kalian. Jangan lupa, ingatlah pesan moral yang ada dalam dongeng di atas, ya.

Terakhir, jika kalian suka membaca cerita karangan kakak. Kalian bisa membaca cerita yang sudah kak Rasyid tulis sebelumnya seperti Cerita Fabel Tupai dan Kura-Kura, Kisah Nabi Luth, dan Fabel Gajah dan Monyet

Kalian juga boleh share atau bagikan cerita-cerita tersebut pada temanmu. Agar mereka suka membaca seperti kalian.

Salam hangat

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Dongeng Ikan dan Burung Versi kak Rasyid"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel