Penggunaan Singkatan dan Akronim Bahasa Indonesia

Tolongtangtugas - Dalam beraktivitas sehari-hari tentu kamu sering mendengar atau melihat kata-kata seperti RSUD, SIM, GBK, BRI dan lain sebagainya. Bererapa kata tadi merupakan Singkatan dan Akronim dalam bahasa Indonesia.

Singkatan dan akronim itu, bahkan, mungkin juga kamu gunakan sebagai plesetan, misal SIM, dari Surat Izin Mengemudi menjadi Saya Izin Makan.

Singkatan dan akronim
tolongtangtugas.web.id

Contoh plesetan Akronim di atas hanyalah satu dari sekian banyak akronim-akronim lain yang bisa kita temukan. Artinya kita akan belajar tentang plesetan akronim, ya kak?

Jawabannya tidak, pada kesempatan ini kak Rasyid akan membahas tentang bagaimana penggunaan dan perbedaan antara Akronim dan Singkatan dalam bahasa Indonesia.

Kita mulai dari penggunaan singkatan. Jika ditanya apa itu singkatan? kamu bisa jawab atau tidak?

Kabar bagus jika jawabannya, "iya". Namun jika tidak, tidak masalah. Tinggal cermati definisi singkatan di bawah ini serta bagaimana penggunaannya.

1. Singkatan
Singkatan adalah bentuk kata yang dipendekkan menjadi satu huruf atau lebih. Singkatan dibagi dalam empat :

#Singkatan nama orang, sapaan, nama gelar dan jabatan yang diakhiri dengan tanda titik. Contoh :

  1. Didi J. = Didi Jailani
  2. Drs. Yuli = Doktorandus Yuli

#Singkatan nama resmi lembaga negara, organisasi, dan dokumen resmi. Cara menulisnya, ambil huruf depan kata tersebut kemudian tulis dalam bentuk huruf kapital, tidak usah diakhiri dengan tanda titik.
Contoh : 

  1. BI = Bank Indonesia
  2. PPN = Pajak Pertambahan Nilai
  3. BUMN = Badan Usaha Milik Negara

#Singkatan umum, terdiri dari tiga huruf atau lebih dan diikuti satu tanda titik.
Contoh : 

  1. dsb = dan lain sebagainya.
  2. hlm = halaman
  3. dll = dan lain lain

#Singkatan satuan ukuran, lambang kimia, timbangan, dan mata uang, tanpa diakhiri tanda titik.
Contoh : 

  1. kg = kilogram
  2. Rp.1000 = Seribu Rupiah


2. Akronim
Bagaimana dengan akronim? Apakah sama dengan antara akronim dan singkatan di atas? Jawabannya adalah hampir sama. Hanya saja akronim lebih kompleks.

Jika singkatan kependekan dari kata yang diambil satu huruf atau lebih, seperti contoh di atas, maka kalau akronim gabungan dari suku kata maupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang dibutuhkan sebagai katanya.

Agar tidak pusing-pusing mengenai penjelasan ini, coba kamu lihat contoh-contohnya di bawah ini :

  • SIM = Suarat Uzin Mengemudi
  • IKIP = Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan

#Dua contoh tersebut merupakan contoh akronim berdasarkan gabungan huruf awal dari deret kata yang ditulis dengan huruf kapital.


  • Akabri = Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
  • Menpora = Menteri Pemuda dan Olahraga

#Contoh akronim yang ini adalah akronim nama diri yang merupakan gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang ditulis dengan huruf awal yang ditulis kapital.


  • humas = hubungan masyarakat
  • rusuna = rumah susun sederhana
  • bimtek = bimbingan teknis

#Akronim yang  terakhir ini bukanlah akronim nama diri, baik itu gabungan dari huruf, suku kata, dan gabungan huruf dan suku kata dari deret kata. Cara menulisnya pun tanpa huruf kapital di awal katanya.

Baca juga : Info Bimtek Pusdiklat Pemendagri (kuhus bagi ayah dan bunda).

Nah, sudah paham, kan ? Perbedaan singkatan dan akronim. Kesimpulannya, yang disebut singkatan tidak membentuk kata/nama baru, sedangkan akronim membentuk kata/nama baru yang dihasilkan dari gabungan huruf maupun gabungan suku kata.

Rasanya pembahasan kali ini kita cukupkan sampai disini. Semoga kalian bisa menyerap ulasan singkatan dan akronim di atas. Selamat belajar, ya ..

Salam hangat

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Belum ada Komentar untuk "Penggunaan Singkatan dan Akronim Bahasa Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel